Agenda

TBM Pasuruan : 1. TBM Surabaya : 1.

Jumat, 25 September 2009

TBM dalam Genggaman Generasi tak Lekang Oleh Waktu

Tua tua Keladi
Makin tua makin menjadi

Jika mengartikan secara positif peribahasa di atas, begitulah kira-kira gambaran suasana diskusi penyusunan program kerja TBM Mawar. Para pengurus TBM, selain serius mengikuti diskusi, tidak jarang pula memberikan komentar-komentar yang mengundang tawa satu sama lain. Hal ini menjadikan suasana diskusi terasa begitu akrab. Di antara hasil diskusi tersebut adalah direncanakan kegiatan pelatihan IT dan hibah buku untuk menambah koleksi TBM yang saat ini sudah mencapai 1000 eksemplar lebih.

TBM yang terletak di kompleks perumahan wilayah Rungkut Barata itu, tepatnya di gedung Balai RW IV, memiliki kekhasan tersendiri. Para pengurus TBM semuanya adalah ibu rumah tangga berstatus pensiunan dengan usia yang cukup berumur. Beberapa dari mereka pernah bekerja di instansi baik pemerintah maupun swasta dan di masa sekarang berupaya mengisi waktu luangnya melalui kegiatan di TBM.
Mereka sangat kompak dalam setiap aktivitas yang dilakukan di internal TBM maupun kegiatan yang digagas YPPI. Selain itu, para pengurus juga memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan pihak eksternal (selain YPPI). Hal ini dibuktikan dengan adanya sumbangan AC ke pihak TBM. Kombinasi antara solidaritas internal dengan fasilitas TBM yang lebih lengkap dibandingkan dengan TBM yang lain, sekali lagi mendapatkan sebuah apresiasi. Pada saat pelatihan di Tretes, seluruh TBM memberikan pilihan suaranya ke TBM Mawar untuk dijadikan TBM Digital.
Di tahun kedua ini, TBM sedang dipersiapkan untuk bisa mandiri baik dari segi manajemen maupun support material. Untuk itu diperlukan SDM yang mampu menunjang kebutuhan ke arah kemandirian. Kebutuhan akan SDM yang demikian juga sangat krusial di TBM Mawar. Oleh karena itu, semenjak bulan Agustus, direkrut tenaga relawan untuk membantu pengembangan TBM Mawar. Semoga dengan adanya relawan bisa memberikan semangat dan motivasi untuk lebih berkarya.

(Cukup) Sambil Menyelam Minum Air

Jarum jam menunjukkan .19.00 WIB, suasana masih tampak sepi di Balai RW IX Dukuh Kupang Timur. Terlihat seorang perempuan sedang sibuk menata kotak kardus berukuran kecil di sebuah meja. Titik, nama perempuan itu. Dengan ditemani dua anaknya, mempersiapkan konsumsi untuk acara pembuatan program kerja bagi TBM Kasih Bunda.

Direncanakan seluruh pengurus TBM beserta perangkat RW akan hadir. 15 menit berselang tampak dua perempuan paruh baya masuk ke serambi balai. Perempuan yang memakai kerudung adalah sekretaris TBM. Seorang lagi adalah Ketua PKK RW. Kemudian satu per satu para tamu undangan hadir. Malam itu Ketua RW tidak bisa hadir sehingga beliau digantikan oleh wakil RW. Ikut hadir beberapa tokoh masyarakat. Namun untuk pengurus TBM, tidak terlihat lagi adanya penambahan kehadiran.

Fokus diskusi rencananya membahas program kerja, namun dalam pembicaraan lebih banyak menyoroti tentang kondisi kepengurusan. Sejak setahun yang lalu kepengurusan TBM telah terbentuk. Di awal tahun, beberapa kegiatan telah dilaksanakan. Pelayanan perpustakaan juga berjalan dengan baik. Petugas layanan secara bergantian menjalankan tugasnya.

Hanya saja, seiring berjalannya waktu, lambat laun para pengurus dan petugas layanan mulai kurang aktif di TBM, hingga mencapai kondisi nadir pada saat ini di mana pelayanan hanya dilakukan seorang petugas saja tanpa ada pengganti. Memang ada perangkat RW yang membantu melayani peminjaman di saat petugas layanan sedang tidak bertugas. Tetapi ini sifatnya hanya sementara dan tergantung dari kesediaan perangkat RW, bukan sebuah system mapan yang bisa berjalan secara regular. Hal tersebut pada akhirnya menjadikan TBM berkembang tidak maksimal.

Untuk mengatasi masalah tersebut, recananya akan diadakan pertemuan dengan seluruh pengurus TBM dengan pokok bahasan khusus kepengurusan dan pengembangan TBM. Selain itu, dirasakan perlu melakukan sosialisasi lagi ke kelompok masyarakat yang potensial sebagai pemanfaat TBM, dalam hal ini adalah kelompok PKK RW. Oleh karena itu, tanggal 6 september 2009 akan melakukan sosialisasi TBM di forum arisan PKK RW.

Pembicaraan tentang permasalahan TBM Kasih Bunda sedikit mendapat intermezzo dengan hadirnya kotak kardus kecil. Tidak salah lagi, kotak tersebut adalah kotak kardus yang ditata oleh Titik sebelum dimulainya acara. Satu per satu setiap peserta mendapatkannya. Kotak tersebut berisi beberapa kue yang sangat menarik ditambah dengan segelas air mineral yang mengundang selera. Sampai akhirnya “nyam..nyamm…emm…enak” Seperti kata pepatah “sambil menyelam minum air”, begitulah kira-kira gambaran diskusi yang diselingi dengan acara makan kue. Hanya saja pepatah itu jangan lagi ditambah dengan kalimat “lalu tenggelam”, karena bisa jadi itu menjadi gambaran TBM Kasih Bunda jika permasalahan yang ada tidak bisa segera diselesaikan. Sayang……

Menabur Benih Literasi Informasi di Arenda

Hari itu, 11 Agustus 2009 merupakan waktu diskusi pembuatan program kerja bagi TBM Arenda Desa Kepulungan. Diskusi dilakukan di rumah ketua TBM, Aris hadi Susanto. Selain Ketua, pengurus yang hadir saat itu adalah bendahara. Acara dilaksanakan di saat hari efektif kerja sehingga hanya sedikit pengurus yang bisa hadir. Sedangkan mayoritas pengurus yang lain sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga tidak bisa mengikuti diskusi.

Meski demikian hal tersebut tidak mengurangi semangat untuk menyusun program kerja. Proses diskusi berjalan dengan sangat serius. Terlihat dari wajah ketua TBM dan bendahara yang tampak serius mengikuti jalannya diskusi. Hidangan pisang goreng yang telah disediakan bahkan tidak tersentuh sampai berakhirnya diskusi.

TBM Arenda merupakan salah satu TBM baru yang berada di wilayah Gempol, Pasuruan. Sebelum menjadi TBM, selama 2 tahun telah dilayani mobil Pustaka Sampoerna melalui kegiatan STO. Apresiasi warga begitu antusias atas layanan STO. Hal tersebut terlihat dari tingginya tingkat peminjaman buku, sehingga layanan STO tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan bahan bacaan warga.

Setelah menjadi sebuah TBM, diharapkan selain pelayanan perpustakaan akan ada kegiatan yang menumbuhkan kreatifitas. Program kerja yang telah didiskusikan adalah sebuah langkah awal dari misi transformasi literasi informasi. Melalui sebuah TBM yang menempati gedung Karang Taruna yang dibangun dengan dana swadaya Karang Taruna ini diharapkan juga muncul generasi yang kreatif dan aktif menumbuhkan ide-ide baru yang bermanfaat bagi warga, melalui program kerja yang telah disusun seperti studi banding dan bakti sosial. Viva Arenda Jaya!

Jumat, 18 September 2009

Pelatihan TBM Mandiri

TBM mandiri, mungkinkah? Tanpa support dari sponsor dan dampingan dari mitra mungkinkan mereka bisa eksis. Inilah yang ingin dijawab pada pelatihan TBM Mandiri bertajuk "Manajemen dan Keberlanjutan Kelompok Masyarakat, Menguatkan Organisasi Menuju TBM mandiri". Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan TBM untuk menuju mandiri baik secara manajemen maupun financial, sehingga secara bertahap mereka akan mampu eksis dan mengembangkan lembaganya.

Bertempat di Hotel Tretes View, mulai tanggal 7 hingga 9 Agustus 2009 pelatihan ini dilaksanakan. Diikuti oleh pengurus TBM dari Surabaya, Pasuruan dan Karawang, jumlah seluruh pesertanya 36 orang. masing-masing TBM mengirimkan 3 orang pengurusnya untuk mengikuti pelatihan ini. Ada 4 orang nara sumber yang memberikan materi dan tiga fasilitator yang selalu mendampingi setiap proses pelatihan. Teno Firdaus, dari Plan Internasional Surabaya yang memberikan materi Pengenalan Lembaga dan Pembuatan SOP, materi kedua disampaikan Wiwit Sri Ariyani yang pernah aktf di Save The Children.

Pemateri lainnya dari YPPI sendiri, Direktur YPPI, Trini Haryanti dan Hizbulloh Huda selaku kordinator IT di YPP yang memberikan materi tentang data base. Dalam pelatihan tersebut juga turut hadir Meta Rostiawati, Corporate Affair manager PT HM Sampoerna Tbk, Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan (to be continued)




 
tbm-online. Design by Wpthemedesigner. Converted To Blogger Template By Anshul Tested by Blogger Templates.